PramuTekno — Ransomware menjadi salah satu ancaman keamanan paling serius yang bisa menyerang komputer kita. Jenis malware ini bekerja dengan mengenkripsi file di komputer Anda, sehingga Anda tidak bisa mengaksesnya kecuali Anda membayar tebusan kepada penyerang. Kasus-kasus ransomware semakin marak, dan meskipun komputer pribadi tidak menjadi target utama, lebih baik kita mempersiapkan diri sebelum hal buruk terjadi.
Gambar: Linkedin.com |
Untungnya, Windows 11 dilengkapi dengan perlindungan ransomware bawaan yang bisa Anda aktifkan untuk melindungi file penting dari serangan ini. Pada artikel ini, kami akan memandu Anda melalui langkah-langkah untuk mengaktifkan perlindungan ransomware di Windows 11 serta memberikan tips penting lainnya untuk melindungi data Anda.
Apa Itu Ransomware dan Mengapa Perlu Diwaspadai?
Ransomware adalah jenis malware yang mengenkripsi file di komputer Anda sehingga Anda tidak dapat mengaksesnya. Penyerang kemudian meminta tebusan (ransom) agar file Anda bisa dipulihkan. Dalam beberapa kasus, seperti serangan kelompok ransomware Scattered Spider yang dilaporkan oleh CBS News, kerugian yang ditimbulkan bisa mencapai jutaan dolar. Bahkan kasino-kasino besar di Las Vegas terpaksa menghentikan operasional akibat serangan tersebut.
Meskipun serangan seperti ini lebih sering terjadi pada perusahaan besar, komputer pribadi juga bisa menjadi target. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengambil langkah-langkah pencegahan. Selain menjaga agar tidak mengunduh atau mengunjungi situs-situs yang tidak terpercaya, ada baiknya kita memanfaatkan fitur keamanan bawaan di Windows 11 untuk melindungi data penting kita.
Langkah-Langkah Mengaktifkan Perlindungan Ransomware di Windows 11
Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk mengaktifkan perlindungan ransomware di Windows 11:
1. Buka Aplikasi Windows Security
Langkah pertama untuk mengaktifkan perlindungan ransomware adalah membuka aplikasi Windows Security di PC Anda.
Ada beberapa cara untuk membuka aplikasi ini:
- Tekan kombinasi tombol Alt + Spacebar, ketikkan "Windows Security", lalu tekan Enter.
- Buka Start Menu dan ketikkan "Windows Security", kemudian tekan Enter.
- Buka aplikasi Pengaturan, pilih Keamanan Windows di panel sebelah kiri.
2. Pilih Opsi Perlindungan Virus & Ancaman
Setelah aplikasi Windows Security terbuka, klik pada opsi Perlindungan Virus & Ancaman (Virus & threat protection). Di bagian bawah layar, Anda akan menemukan opsi Kelola Perlindungan Ransomware (Manage ransomware protection), klik opsi tersebut untuk melanjutkan.
3. Aktifkan Akses Folder yang Dikontrol (Controlled Folder Access)
Di dalam menu perlindungan ransomware, aktifkan fitur Akses Folder yang Dikontrol (Controlled folder access). Fitur ini akan membatasi akses aplikasi ke folder-folder penting di komputer Anda seperti Dokumen, Gambar, Video, Musik, dan Favorit. Anda juga dapat menambahkan folder lain secara manual untuk dilindungi.
Fitur ini bekerja dengan cara mencegah aplikasi yang tidak terverifikasi untuk mengubah file dalam folder yang dilindungi. Microsoft Office secara otomatis diizinkan mengakses file-file ini, tetapi aplikasi lain yang tidak terdaftar sebagai aplikasi tepercaya akan diblokir hingga Anda memberikan izin secara manual.
4. Pastikan Anda Terhubung ke OneDrive
Melindungi folder penting tidak akan memberikan perlindungan sepenuhnya. Anda juga memerlukan cadangan (backup) yang teratur dan aman. Windows 11 secara otomatis akan membuat cadangan file jika Anda masuk ke akun OneDrive. Ini merupakan langkah penting untuk memastikan data Anda tetap aman, bahkan jika terjadi serangan ransomware.
Untuk memastikan cadangan ini berfungsi, buka menu Perlindungan Data Ransomware (Ransomware data recovery) di Windows Security dan pastikan Anda terhubung dengan OneDrive. Anda dapat menghubungkan OneDrive dengan akun Microsoft atau menggunakan aplikasi OneDrive secara khusus di PC Anda.
5. Buat Cadangan Offline
Selain menggunakan cadangan cloud melalui OneDrive, cadangan offline juga sangat penting. Menyimpan salinan cadangan di perangkat eksternal seperti hard drive atau USB yang tidak selalu terhubung ke komputer memberikan perlindungan ekstra. Jika hanya ada satu salinan data yang tersimpan secara online, risiko tetap ada jika penyerang berhasil mengakses akun cloud Anda.
Haruskah Anda Mengaktifkan Perlindungan Ransomware di Windows?
Mengaktifkan perlindungan ransomware memang sangat bermanfaat untuk menjaga keamanan data Anda. Namun, seperti halnya fitur keamanan lainnya, ini datang dengan beberapa kompromi dalam hal kenyamanan. Mengontrol akses folder dapat menghalangi aplikasi yang sering Anda gunakan untuk mengakses file secara otomatis.
Misalnya, para gamer mungkin menemukan bahwa file penyimpanan (save files) yang disimpan di folder Dokumen tidak dapat diakses oleh game mereka. Untuk mengatasi ini, Anda bisa menambahkan aplikasi game ke daftar izin akses, atau memindahkan file penyimpanan ke folder lain yang tidak dibatasi aksesnya.
Namun, ketidaknyamanan ini relatif kecil dibandingkan dengan manfaat yang diberikan. Anda bisa memastikan keamanan data Anda dengan sedikit usaha tambahan.
Perlindungan Tambahan untuk Ancaman Online Lainnya
Meskipun Windows 11 dilengkapi dengan perlindungan antivirus bawaan melalui Microsoft Defender, ada beberapa pengguna yang lebih memilih perlindungan tambahan dari software antivirus pihak ketiga. Produk seperti Norton 360 Deluxe tidak hanya menawarkan perlindungan terhadap malware, tetapi juga bundel fitur tambahan seperti VPN, manajer kata sandi, dan pemantauan data pribadi di dark web.
Dengan fitur-fitur tambahan ini, Norton 360 Deluxe dapat memberikan perlindungan lebih komprehensif bagi Anda yang sering berselancar di dunia maya. Hal ini membantu menyederhanakan perlindungan online secara keseluruhan, dari virus hingga ancaman lain yang lebih kompleks.
Kesimpulan
Mengaktifkan perlindungan ransomware di Windows 11 adalah langkah penting untuk menjaga data pribadi Anda dari ancaman berbahaya. Dengan langkah-langkah yang cukup sederhana, Anda dapat memastikan bahwa file penting Anda tidak mudah diakses oleh malware dan penyerang yang ingin mengenkripsi data Anda demi tebusan.
Selain mengaktifkan perlindungan di Windows Security, pastikan juga Anda selalu melakukan cadangan file secara teratur baik melalui OneDrive maupun perangkat cadangan offline. Ini adalah pertahanan terbaik untuk memastikan bahwa Anda tidak kehilangan data berharga, bahkan jika ransomware berhasil menyusup ke sistem Anda.
Terima kasih telah membaca panduan ini, pembaca PramuTekno. Jangan lupa untuk terus mengikuti artikel kami untuk tips dan trik teknologi lainnya!
0Komentar